Selasa, 05 Desember 2017

MISSCONCEPTION 'PASANG-SURUT LAUT'

SALAM & BAHAGIA MAS MBAKYU, we know together that Indonesia adalah negara maritim dengan luas laut yang sangat besar, menyimpan banyak kekayaan didalamnya baik sumberdaya terbarukan maupun tak terbarukan, namun pertanyaan fisika/ gejala alam yang muncul adalah:

KENAPA PADA SAAT BULAN PURNAMA AIR LAUT PASANG? TAPI AIR DI SUNGAI, DIDALAM EMBER, DIDALAM GELAS TIDAK MELUAP?

APAKAH GRAFITASI DI BULAN DAPAT SAMPAI KE BUMI?

Teori mainstream dapat ditonton dibawah ini:
"Pasang- surut laut disebabkan grafitasi bulan" 
 

Berikut akan dibahas gejala alam tersebut dari perspektif fisika menurut sumber informasi yang saya dapatkan, meskipun saya juga bingung.Namun, sebagai share informasi bahan diskusi mungkin akan lebih bermanfaat.

KENAPA PADA SAAT BULAN PURNAMA AIR LAUT PASANG? TAPI AIR DI SUNGAI, DIDALAM EMBER, DIDALAM GELAS TIDAK MELUAP?


Gravitasi adalah besaran percepatan yang disebabkan oleh interaksi 2 benda yang mempunyai masa dan menempati ruang. Nilai gravitasi sebanding dengan masa benda yang diuji dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar kedua benda yang diukur nilai percepatan gravitasinya.


Setiap interaksi dua benda akan menghasilkan nilai gravitasi, dan arah vektor percepatan gravitasi akan ditentukan oleh masa benda yang terbesar. Percepatan gravitasi tidak akan dapat memilih benda apa yang akan ditariknya, atau kalau ada benda bermasa maka semua akan terpengaruh oleh gravitasi benda terbesar. Sifat gravitasi tidak seperti magnet, karena magnet hanya memilih benda-benda yang mampu terpengaruh oleh medan magnet saja (biasanya logam).
Interaksi antara Bumi dan Bulan menjadi sangat tidak wajar saat kita memperhatikan bahwa kenyataannya yang tertarik oleh gravitasi Bulan hanyalah air, terutama air laut. Apabila Bulan memang dapat mengakibatkan air laut pasang (terutama di saat Purnama), maka seharusnya benda-benda yang lain juga akan terganggu orientasinya saat Bulan purnama.


 Tapi ternyata air laut yang tertarik oleh gravitasi Bulan juga pilih-pilih, karena air laut yang berada di dalam gelas tidak ikut tertarik oleh gravitasi Bulan, juga air laut yang kita taruh di dalam baskom, panci, dll. Saat air laut di dalam sebuah wadah kita isi penuh, ternyata tidak ada satupun air laut dan air tawar yang tumpah di saat Bulan Purnama.
Kejadian gravitasi yang pilih-pilih dan juga ditarik inilah yang makin menjelaskan kalau memang sebenarnya Bulan gravitasinya tidak berpengaruh apapun terhadap Bumi.


video versi anti-mainstream:




 




APAKAH GRAFITASI BULAN DAPAT SAMPAI KE BUMI?



Bulan adalah satelit Bumi dengan nilai gravitasi yang menurut para pakar adalah sebesar 1/6 dari gravitasi Bumi. Kalau kita perhatikan, Bulan tidaklah memiliki Atmosfer sama sekali, dan itulah yang menjelaskan bahwa Bulan tingkat kecerahannya dari Bumi tidak berubah. Sehingga makinlah jelas apabila untuk menarik gas-gas yang ada di dekat permukaan Bulan saja sudah tidak sanggup, maka layak dipertanyakan apakah kekuatan gravitasi Bulan dapat sampai ke Bumi dan mempengaruhi pasang surut air laut.
 

Dapat kita perhitungkan besarnya medan gravitasi Bulan dengan patokan nilainya 1/6 gravitasi Bumi kalau di permukaan Bulan. Maka dengan memperhitungkan jarak antara Bumi dan Bulan, maka nilai medan gravitasinya sudah limit mendekati nol alias sudah tidak ada pengaruhnya lagi di Bumi.























SALAM & BAHAGIA, MERDEKA!!!





3 komentar:

  1. semoga cewek yang mbaca lancar datang bulannya, dan yang sudah pengen bulan madu disegerakan (cowok/cewek), dan anak kos yang belum ngelunasin kontrakan atau listrik bulanan diberi rejeki berlimpah ruah

    BalasHapus
  2. semoga rejeki kita ga pasang surut...semoga grafitasi bulan memberi pasangnya/ meluapnya rejeki kita, seperti rasa cintaku padamu yang membludak seperti lumpur lapindo

    BalasHapus
  3. IMAJINATION IS MORE IMPORTEN THAN KNOLEDGE. KNOLEDGE IS LIMITED.IMAGINATION ENCIRLES THE WORLD...BAHASA JAWANYA MOLOR MUNGKREP, LOGIKA TARIK ULUR, TERKADANG KITA HARUS PUNYA CITA-CITA TINGGI, NAMUN HARUS TETAP DOWN TO EART, JO NGANGGO LOGIKA TERUS, GUNAKAN JUGA ROSO...NGERTI, NGROSO, NGLAKONI (KI HAJAR DEWANTARA)

    BalasHapus